Previous chapter:
Chapter 131: Dataran di Luar Ibukota
Next chapter:
Chapter 133: Biarkan Aku Pergi
PREVIEW
... lang dari ingatan Ishakan. Terjebak dalam kegelapan yang pekat di sebuah lubang di mana ia bahkan tak bisa meregangkan anggota tubuhnya, satu-satunya jalan keluar adalah pintu kayu bundar kecil di langit-langit.
Itulah tempat yang digunakan untuk mengajarkan kepatuhan. Tempat itu terlalu kejam untuk seorang anak laki-laki. Ia bahkan tidak bisa membedakan aliran waktu. Tidak ada segelas air atau sepotong roti pun. Rantai berat menahan anggota tubuhnya dan melukai kulitnya, di mana luka ya ...
YOU MAY ALSO LIKE