Previous chapter:
Chapter 160: – Mereka yang Dipilih
Next chapter:
Chapter 162: – Retak yang Membelah Langit
PREVIEW
... lima penunggang kuda muncul di ujung bukit. Di kejauhan, bentangan tanah lapang terbentang seperti halaman kosong—tempat segala kemungkinan bisa ditulis, termasuk kematian.
Naerys menarik napas dalam. “Kau yakin ini tempatnya?”
“Aeris kirim tanda pertemuan ke titik ini,” jawab Lyra, menahan riak kecemasan di nadanya. “Dia yang memilih. Kita hanya menanggapi.”
“Atau masuk ke perangkap,” gumam Alden, menatap ke sekitar, mata elangnya menyisir celah bukit dan bayangan bebatu ...
YOU MAY ALSO LIKE