Previous chapter:
Chapter 170: – Bayangan dari Masa Lalu
Next chapter:
Chapter 172: – Meja Batu dan Api
PREVIEW
... dak biru, melainkan kelabu seperti abu. Sisa-sisa asap dari serangan semalam masih menggantung di udara. Beberapa tenda sobek, sebagian peralatan terbakar. Namun, suasana yang paling mencolok bukan kehancuran fisik—melainkan keheningan aneh yang menyelimuti setiap prajurit. Keheningan yang penuh ketegangan.
Kaelen berdiri di tengah perkemahan, memandangi tanah yang basah oleh darah dan lumpur. Di sekelilingnya, beberapa prajurit berdiri kaku dalam barisan yang kacau, sementara yang lain ...
YOU MAY ALSO LIKE