Previous chapter:
Chapter 162: – Retak yang Membelah Langit
Next chapter:
Chapter 164: – Tiga Hari Damai
PREVIEW
... g tersisa di atas reruntuhan Benteng Eridros.
Kaelen duduk diam di atas batu besar, tangannya gemetar. Tubuhnya penuh luka, tapi luka terparah bukan yang mengucurkan darah. Itu ada di dalam—tempat yang tidak bisa dijangkau siapa pun, bahkan oleh Lyra.
“Berapa yang gugur tadi malam?” tanyanya pelan, tidak menoleh.
Alden berdiri beberapa langkah di belakang. Ragu menjawab. “Dua ratus empat puluh satu dari pasukan kita. Sebagian besar saat ledakanmu meledakkan parit pertahan ...
YOU MAY ALSO LIKE