Previous chapter:
Chapter 165: – Retakan yang Membesar
Next chapter:
Chapter 167: – Di Antara Reruntuhan
PREVIEW
... u musim semi menyelimuti tanah yang basah darah di waktu lampau. Kabut tipis melingkari medan seperti tabir yang menggantungkan ketegangan.
Kaelen dan Eryon masih di tengah, saling menatap. Dulu, pertemuan seperti ini dipenuhi makna. Kini, hanya kebisuan yang menggantungkan beban yang tak pernah selesai diucapkan.
“Apakah ini akhirnya?” Eryon bertanya, suaranya tenang namun dalam.
“Belum,” Kaelen menjawab. “Aku belum merasa cukup kehilangan untuk menyerah.”
Eryon ...
YOU MAY ALSO LIKE