Previous chapter:
Chapter 174: – Bayangan di Balik Dinding
Next chapter:
Chapter 176: – Wajah yang Terlupakan
PREVIEW
... lik dinding gua air. Udara di sini basah dan berat, namun jauh dari suara pertempuran. Hanya ada bisikan angin dan gemuruh lembut air yang mengalir dari dinding batu.
Kaelen duduk di atas batu besar, diam. Air masih menetes dari jubahnya, tapi pikirannya jauh lebih tenggelam dari tubuhnya.
Ia menatap tanah. Atau lebih tepatnya, bayangan yang baru saja ia lihat. Sosok berjubah putih. Wajah yang hanya sempat terlihat setengah... tapi ia tahu betul garis mata itu.
“Serina,” ...
YOU MAY ALSO LIKE