Previous chapter:
Chapter 178: – Menara Bayangan
Next chapter:
Chapter 180: – Elvarin yang Terlupakan
PREVIEW
... tapi cahaya yang meledak dari dalam bangunan itu membuat udara di sekitarnya terasa lebih berat—seperti dunia sedang menahan napas.
Di kejauhan, kaki-kaki kuda menghentak tanah. Debu dan rumput kering beterbangan. Pasukan Ordo Cahaya mendekat. Tapi mereka bukan kelompok patroli biasa—panji yang mereka bawa bukan lambang Grandmaster Elvior, melainkan simbol tua: mata terbuka di atas nyala api. Lambang Ordo dalam bentuknya yang paling puritan, paling kejam.
Di depa ...
YOU MAY ALSO LIKE