Previous chapter: 
                                    
                                        Chapter 13: – Nafas di Antara Bayangan
                                
                                                                                        
                                    Next chapter: 
                                    
                                        Chapter 15: – Di Batas Hidup dan Dendam
                                
                                                    PREVIEW
... a napas tersengal dari rekan-rekannya. Bayangan Pengintai Hitam masih mengikuti mereka di belakang, cepat dan tak kenal lelah. Jeritan panah yang melesat melintas di samping telinga Kaelen, menancap di batang pohon.
"Ke kiri! Lewati celah batu itu!" teriak Varrok sambil memberi isyarat.
Mereka membelok tajam, menyelinap di antara dua batu besar yang sempit. Darek membantu Aria yang nyaris tergelincir, sementara Kaelen menarik Lyra agar tetap dekat. Serina menoleh ke belakang, mel ...
YOU MAY ALSO LIKE
 
                                





























