Previous chapter:
Chapter 149: – Jejak di Abu
Next chapter:
Chapter 151: – Riuh Kenangan yang Pudar
PREVIEW
... rek saling menyerang dan bertahan, gerakan mereka seperti bayangan yang menari dalam kilatan senjata.
Setiap tebasan terasa lebih berat daripada sebelumnya — bukan hanya karena lelah, tetapi karena luka yang lebih dalam dari sekadar fisik.
"Kenapa, Varrek?!" Kaelen menggeram di sela napasnya. "Kita berjuang bersama! Kita bersumpah untuk menghancurkan Ordo Cahaya, bukan menggantikannya dengan kegelapan baru!"
Varrek mundur satu langkah, mata tajamnya berkilat.
"Kar ...
YOU MAY ALSO LIKE