Previous chapter:
Chapter 150: – Bayangan dari Masa Lalu
Next chapter:
Chapter 152: – Retakan dalam Kepercayaan
PREVIEW
... krawala seperti luka yang belum sembuh.
Kaelen berjalan di antara reruntuhan.Setiap langkah terasa berat, bukan hanya oleh luka fisik, tetapi oleh sesuatu yang lebih dalam, lebih sunyi:Rasa kehilangan yang ia bahkan tak bisa namai lagi.
Serina berjalan di sebelahnya, luka di lengannya sudah dibalut seadanya. Alden di belakang mereka, terhuyung tapi tetap bertahan.
Lyra—Lyra tetap diam. Menatap Kaelen dengan tatapan kosong yang menusuk lebih tajam dari bilah mana pun.
...YOU MAY ALSO LIKE