Previous chapter:
Chapter 182: – Bayangan dari Volcair
Next chapter:
Chapter 184: – Penyamaran Jiwa
PREVIEW
... sa—ia membawa bau besi tua dan sesuatu yang lebih dalam: kenangan yang seharusnya sudah mati.
Kaelen memandangi barisan tebing yang menjulang hitam di hadapannya. Di punggungnya tergantung pedang tua milik Varrok, kini menjadi beban lebih emosional daripada senjata. Di sampingnya, Lyra dan Alden menyusul, kaki mereka menyisakan jejak samar di tanah berpasir kelabu.
"Tanah ini tak menerima siapa pun," gumam Alden sambil menatap sekeliling. "Setiap kali kita melangkah, tanah sepert ...
YOU MAY ALSO LIKE